RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat Ekonomi Universitas Riau, Dahlan Tampubolon mengomentari kenaikan harga sawit dan korelasinya terhadap kesejahteraaan petani. Menurutnya, ada banyak hal yang harus ditinjau untuk bisa mengatakan hidup petani pedesaan saat ini sudah makmur.
"Kita juga bisa melihat realitas di pedesaan lah. Hanya mereka yang punya kebun sawit yang betul-betul menikmati. Terutama yang lahannya di atas 5 hektar. Sementara petani kecil, walaupun harga sawit naik, produksi mereka kecil. Hanya untuk memenuhi kebutuhan harian. Apalagi mereka di desa yang menjadi buruh tani di kebun sawit orang lain, hampir tidak menikmati lonjakan harga tersebut," ujarnya kepada Haluan Riau, Rabu (15/9/2021).
"Saat ini yang nampak hanya dari sisi perkebunan sawit. Ketika harga naik drastis, bahkan tertinggi sejak republik ini berdiri," sambungnya.
Dikatakan Dahlan, tidak ada ketimpangan antara pendapatan pedesaan yang saat ini sedang menikmati hasil dari kenaikan harga sawit dengan keadaan di perkotaan yang sedang merasakan dampak PPKM. Dahlan juga menyebut masih banyak warga desa yang mengadu nasib ke perkotaan.
"Fenomena ini nampak masih banyak nya orang desa yang mengadu nasib ke Pekanbaru. Sebenarnya yang ada itu pendapatan masyarakat kota lebih besar dibandingkan pendapatan masyarakat desa," ucapnya.
Meski demikian, Dahlan tetap bersyukur atas kenaikan harga sawit yang kian stabil. Ia juga mengatakan semoga kenaikan ini berkah Covid-19.
"Tetapi tentunya ini berkah Covid-19. Di saat ekonomi China mulai membaik, negara produsen CPO seperti Indonesia dan Malaysia justru makin ketat. Dampaknya, jumlah yang diproduksi tidak memenuhi seluruh kebutuhan minyak nabati dunia," terangnya
Sementara itu, di sisi lain ia meminta proses vaksinasi terus digencarkan guna menaikkan pertumbuhan ekonomi.
"Kalau persentase vaksinasi sudah tinggi, di atas 70%, saya pikir pelonggaran PPKM akan sinkron dengan pertumbuhan ekonomi. Kalau mereka merasa sudah aman dari lonjakan penyebaran, pelonggaran PPKM akan disambut dengan geliat ekonomi yang ebih nampak," tutupnya.
Reporter: Haslinda Burhan
Artikel Terkait
Pengangkut Sampah Mandiri di Pekanbaru Harus Rekomendasi RW
Sekarang Masuk Supermarket Wajib Punya Aplikasi PeduliLindungi
Pasar Induk Mangkrak, Komisi IV Minta Pemko Pekanbaru Evaluasi PT ARB
Legislator Pekanbaru Minta Disperindag Perhatikan Pasar Tradisional Demi Kenyamanan Aktivitas Jual Beli
Dituduh Cabuli Pacar di Bawah Umur, Pemuda Rumbai Lebam-Lebam Dikeroyok
Tak Bangun hingga Subuh, Penjaga Masjid Babussalam Siram Remaja dengan Air Panas
Kasus Korupsi di UIN Suska Riau Hanya Berkutat pada Tahap Penyelidikan
Habiskan Miliaran Dana APBD, Alat Deteksi Tumor di RSUD Siak Cuma Jadi Pajangan
Praperadilan Ditolak, Direktur PT RWH Muhammad Dawood Tetap Jadi Tersangka
Besok Bioskop Mal Pekanbaru Buka Lagi!