RIAUMANDIRI.CO, JABAR - Buron 12 tahun, Kejaksaan Negeri Garut akhirnya berhasil menangkap maling uang rakyat terkait penyelewengan anggaran pembangunan tempat pelelangan ikan di Cilauteureun, Garut, Jawa Barat.
"DPO (daftar Pencarian orang) ini 12 tahun, lama juga," kata Kepala Kejari Garut Neva Dewi Susanti di Garut, Jumat.
Penangkapan dilakukan setelah kejaksaan berkoordinasi dengan Kejari Subang hingga akhirnya dibawa ke Garut, Kamis 16 September 2021 malam untuk menjalani hukuman.
Terpidana Tohidi, kata dia, merupakan buronan yang sudah 12 tahun menghilang sejak divonis bersalah oleh majelis hakim tahun 2009 terkait kasus pengembangan Tempat Pelelangan Ikan Cilauteureun tahun anggaran 2005.
Program pembangunan dari Pemerintah Provinsi Jabar itu, kata dia, pelaksanaannya tidak sesuai ketentuan. Akibatnya ditemukan kerugian negara Rp599 juta dari total anggaran Rp1,1 miliar lebih.
"Total kerugian negara hampir Rp600 juta, Rp599 juta," kata Neva. Berita ini dikutip dari pikiran-rakyat.com dengan judul Maling Uang Rakyat di Garut Diringkus Usai Buron 12 Tahun, Kejari Rajin Tangkap Buronan Lama.
Ia menyampaikan, maling uang rakyat yang menjadi buronan itu telah divonis kurungan dua tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider penjara enam bulan.
"Putusan pidana dua tahun, kemudian denda Rp200 juta subsider enam bulan, uang pengganti Rp449 juta kalau tidak bisa subsidernya satu tahun," katanya seperti dilaporkan Antara.
Neva menyampaikan, kasus tersebut menjerat Tohidi, pemborong yang memenangi proyek pengembangan tempat pelelangan ikan tahun 2005 di pantai selatan Garut.
Proyek Rp1,1 miliar lebih itu, kata dia, dalam pengerjaannya tidak sesuai, begitu juga pemborong yang tidak melaksanakan kewajiban selama masa pemeliharaan proyek.
"Pengerjaannya tidak sesuai, spesifikasi tidak sesuai, kemudian saat ada waktu pemeliharaan tidak dikerjakan dengan baik dan tidak diselesaikan tepat waktu," katanya.
Tohidi merupakan orang kedua yang ditangkap tim Tangkap Buron Kejari Garut. Sepekan lalu Kejari menangkap mantan anggota DPRD Garut yang sudah jadi buronan 13 tahun terkait kasus korupsi APBD.
Artikel Terkait
Tak Hadiri Rapat Bahas Polemik Parkir di Pekanbaru, Legislator Ngamuk dan Minta Kadishub Yuliarso Dicopot
Kenali Eco Driving, Metode Berkendara yang Bisa Hemat Bahan Bakar
Apa Itu Chiropractic alias Pijat Kretek-Kretek?
Penonton Bioskop di Pekanbaru Wajib Sudah Vaksin Dua Kali
Dovizioso Resmi Bergabung dengan Petronas
China Berhasil Vaksinasi 71 Persen Penduduk, Target Tercapai
Prakerja Gelombang 21 Sudah Buka, Sikat!
PUPR Salurkan PISEW di Kampung Empang Baru Siak
Mobil Dinas Pemko Pekanbaru Terus Dilacak, Pelaku Diancam Sanksi Berat
Angka Penularan Covid-19 Fluktuatif, Indikator PPKM Level II di Pekanbaru Belum Tercapai